KAI Tandatangani Kontrak Angkutan Batubara dengan Bukit Asam Hingga 2021

By Admin

Foto/kai.go.id  

nusakini.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pengangkutan 130,1 juta ton batu bara pada periode 2017-2021. Kontrak yang ditandatangani pada Jumat, 9 Juni 2017 oleh Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin dan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Jakarta itu merupakan bagian dari sinergi antar BUMN.

Arviyan Arifin, mengatakan kontrak ini merupakan turunan dari kontrak angkutan jangka panjang 2009-2029 kedua perusahaan. Batubara yang diangkut berasal dari Tanjung Enim, Sumatera Setalatan menunuju Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati, Palembang. Edi Sukmoro menambahkan, angkutan batu bara melalui KA tentu membuat efisiensi perusahaan."Dalam kerja sama ini, kami fokus kepada demands (permintaan) yang nggak bisa ditunda. Bukan hanya nilai (kontrak) semata," katanya. Sebab, secara prinsip pengiriman batu bara dengan KA ini juga menghindari kemacetan, dibanding bila pengangkutan batu bara dengan truk. "Misal 1 gerbong KA. batu baranya diangkut truk, artinya akan ada 60 truk iring-iringan, macet. Apalagi, menurut Undang-Undang sudah tidak boleh ada lintasan sebidang lagi, harus dihilangkan, bisa dengan membangun underpass atau fly over," tandasnya.

“Berdasarkan Kontrak tersebut, Tahun ini Target angkutan PT KAI sebesar 21,7 Juta ton yang selanjutnya akan naik bertahap setiap tahunnya. Dalam Perjanjian ini disebutkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menetapkan Rencana Angkutan Batubara sepanjang tahun 2017 sampai 2021 sebesar 130,1 juta ton”, ujar Arviyan Arifin. Sepanjang Tahun 2016. angkutan batu bara KAI untuk PTBA tercatat sebesar 17,7 juta ton, masing-masing 14,7 juta ton batu bara menuju Pelabuhan Tarahan dan 3 juta ton menuju Dermaga Kertapati. "Peningkatan kapasitas angkutan KA terhadap batu bara PTBA sejalan dengan rencana pertumbuhan produksi kami yang terus naik signifikan. Ada sebanyak 574 juta ton untuk pelanggan domestik," katanya.

Untuk Pelabuhan Tarahan dalam penanganan batu bara didukung tiga dermaga, masing-masing dapat disandari kapal berkapasitas 210.000 DWT. Selain itu. pelabuhan ini juga didukung satu dermaga yang dapat disandari kapal ukuran Paanamax berkapasitas DWT dan satu dermaga tongkang berkapasitas 10.000 DWT "Operasional Pelabuhan Tarahan juga didukung empat Rotary Car Dumper (RCD) sebagai alat bongkar gerbong batu bara, sehingga bisa bongkar empat rangkaian kereta api secara bersamaan," terangnya. (p/mr)